Pasangan berpilin
Setiap pasangan dipilin untuk mengurangi gangguan.
Kabel pasangan berpilin/berbelit adalah sebuah bentuk kabel yang dua konduktornya digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan
gangguan elektro magnetik dari luar seperti radiasi elektro magnetik dari kabel pasangan berbelit tak terlindung (UTP
cables), dan
wicara silang (
crosstalk) di antara pasangan kabel yang berdekatan.
Unshielded twisted-pair
Unshielded twisted-pair (disingkat
UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar mentega tembaga yang tidak dilengkapi dengan
shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal
(LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang
ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu
lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi,
tidak seperti kabel
Shielded Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari
interferensi elektromagnetik.
Kabel UTP memiliki
impendansi kira-kira 100
Ohm
dan tersedia dalam beberapa kategori yang ditentukan dari kemampuan
transmisi data yang dimilikinya seperti tertulis dalam tabel berikut.
Kategori |
Kegunaan |
Category 1 (Cat1) |
Kualitas suara analog |
Category 2 (Cat2) |
Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik |
Category 3 (Cat3) |
Transmisi data digital hingga 16 megabit per detik |
Category 4 (Cat4) |
Transmisi data digital hingga 20 megabit per detik |
Category 5 (Cat5) |
Transmisi data digital hingga 100 megabit per detik |
Enhanced Category 5 (Cat5e) |
Transmisi data digital hingga 1000 megabit per detik |
Category 6 (Cat6) |
Mendukung transmisi di frekuensi 250MHz |
Category 7 (Cat7) |
Mendukung transmisi di frekuensi 600MHz |
Di antara semua kabel di atas, kabel
Enhanced Category 5 (Cat5e) dan
Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet
Kategori 1
Kabel UTP
Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan kualitas
transmisi terendah, yang didesain untuk mendukung komunikasi suara
analog saja. Kabel Cat1 digunakan sebelum tahun 1983 untuk menghubungkan
telepon analog Plain Old Telephone Service (POTS) .
Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang sesuai
untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di
dalam jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk
tujuan tersebut.
Kategori 2
Kabel UTP
Category 2 (Cat2) adalah kabel UTP dengan
kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP
Category 1 (Cat1), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan
suara digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit per
detik. Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-node
dalam jaringan dengan teknologi
Token Ring dari
IBM.
Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan
sebagai kabel jaringan masa kini. Gunakanlah kabel yang memiliki kinerja
tinggi seperti Category 3, Category 4, atau Category 5.
Category 3
Kabel UTP
Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan
kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP
Category 2 (Cat2), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan
suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik. Kabel UTP Cat3
menggunakan kawat-kawat tembaga 24-gauge dalam konfigurasi 4 pasang
kawat yang dipilin (twisted-pair) yang dilindungi oleh insulasi. Cat3
merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah (jika dilihat dari
perkembangan teknologi Ethernet), karena memang hanya mendukung jaringan
10BaseT saja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh jaringan IBM
Token Ring yang berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai pengganti
Cat2.
Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 3 pada beberapa frekuensi.
Karakteristik |
Nilai pada frekuensi 10 MHz |
Nilai pada frekuensi 16 MHz |
Attenuation (pelemahan sinyal) |
27 dB/1000 kaki |
36 dB/1000 kaki |
Near-end Cross-Talk (NEXT) |
26 dB/1000 kaki |
23 dB/1000 kaki |
Resistansi |
28.6 Ohm/1000 kaki |
28.6 Ohm/1000 kaki |
Impendansi |
100 Ohm (±15%) |
100 Ohm (±15%) |
Kapasitansi |
18 picoFarad/kaki |
18 picoFarad/kaki |
Category 4
Kabel
UTP Category 4 (Cat4) adalah kabel UTP dengan kualitas
transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 3
(Cat3), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara hingga
kecepatan 16 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat
tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (
twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat mendukung jaringan
Ethernet 10BaseT, tapi seringnya digunakan pada jaringan IBM Token Ring 16 megabit per detik.
Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 4 pada beberapa frekuensi.
Karakteristik |
Nilai pada frekuensi 10 MHz |
Nilai pada frekuensi 20 MHz |
Attenuation |
20 dB/1000 kaki |
31 dB/1000 kaki |
Near-end Cross-Talk |
41 dB/1000 kaki |
36 dB/1000 kaki |
Resistansi |
28.6 Ohm/1000 kaki |
28.6 Ohm/1000 kaki |
Impedansi |
100 Ohm (±15%) |
100 Ohm (±15%) |
Kapasitansi |
18 picoFarad/kaki |
18 picoFarad/kaki |
Category 5
Kabel UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel dengan kualitas transmisi
yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4),
yang didesain untuk mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan
hingga 100 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga dalam
konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang
dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah distandardisasi oleh
Electronic Industries Alliance (EIA) dan
Telecommunication Industry Association (TIA).
Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan
Ethernet (
10BaseT),
Fast Ethernet (
100BaseT), hingga
Gigabit Etheret (
1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling populer, mengingat kabel
serat optik
yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan
dengan kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan yang lebih
baik, kabel Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua instalasi
jaringan.
Karakteristik |
Nilai pada frekuensi 10 MHz |
Nilai pada frekuensi 100 MHz |
Attenuation |
20 dB/1000 kaki |
22 dB/1000 kaki |
Near-end Cross-talk |
47 dB/1000 kaki |
32.3 dB/1000 kaki |
Resistansi |
28.6 Ohm/1000 kaki |
28.6 Ohm/1000 kaki |
Impendansi |
100 Ohm (±15%) |
100 Ohm (±15%) |
Kapasitansi |
18 picoFarad/kaki |
18 picoFarad/kaki |
Structural return loss |
16 dB |
16 dB |
Delay skew |
45 nanodetik/100 meter |
45 nanodetik/100 meter |
Enhanced Category 5
Kabel ini merupakan versi perbaikan dari kabel UTP Cat5, yang
menawarkan kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan Cat5 biasa.
Kabel ini mampu mendukung frekuensi hingga 250 MHz, yang
direkomendasikan untuk penggunaan dalam jaringan Gigabit Ethernet,
meskipun menggunaan kabel UTP Category 6 lebih disarankan untuk mencapai
kinerja tertinggi.
Pengabelan UTP Category 5
Pengabelan UTP Category 5 Straight
Pengabelan UTP Category 5 Crossover
Dalam menghubungkan jaringan
Ethernet dengan menggunakan kabel UTP Category 5, terdapat dua strategi pengabelan, yakni
Crossover cable dan
Straight-through cable. Kabel
Crossover digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang sama (
NIC dengan NIC lainnya,
hub dengan hub yang lainnya dan lain-lain), sementara kabel
Straight-through digunakan untuk menghubungkan NIC dengan
hub atau NIC dengan
switch.